Ketahui Etika dalam Berbisnis
Indonesia - Dalam berbisnis, etika berbisnis dibutuhkan dalam perusahaan agar bisa berfungsi sebagai pedoman dan sebagai pondasi perusahaan dalam menjalankan bisnis. Menurut Muslich, etika bisnis dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan pengetrapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
Etika bisnis ini tidak hanya bermanfaat untuk membangun hubungan yang adil dan sehat antar karyawan ang bekerja dalam perusahaan, juga hubungan dengan pelanggan.
Manfaat Penerapan Etika Bisnis dalam Perusahaan
-
Memberikan nilai reputasi yang baik
Dengan penerapan etika bisnis dapat memberikan citra baik kepada para pelanggan. Dengan ini, bisnis bisa semakin dikenal oleh banyak orang.
-
Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
Perusahaan yang berlaku jujur dalam bisnisnya akan dipercaya oleh para konsumennya dan bisa mendapatkan pelanggan tetap.
-
Meningkatkan Keuntungan Perusahaan
Dengan adanya etika bisnis, akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan dapat menambah jumlah pelanggan. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan dan penjualan pengusaha.
-
Menjunjung Nilai Moral
Etika selalu berkaitan erat dengan nilai moral, dengan penerapan etika akan membantu meningkatkan nilai moral para karyawan perusahaan, sehingga akan membantu meningkatkan nilai perusahaan
Prinsip-Prinsip Etika Berbisnis
Etika bisnis memiliki prinsip yang kuat dan bertujuan agar mengarahkan bisnis ke jalan yang benar. Berikut beberapa prinsip dari etika bisnis:
1. Prinsip Kejujuran
Prinsip pertama dan yang paling mendasar dalam berbisnis adalah prinsip kejujuran. Kejujuran menjadi hal penting dan bisa sangat berpengaruh pada kepercayaan. Kejujuran ini sangat mempengaruhi kesusksesan suatu bisnis karena tanpa adanya kejujuran maka bisnis tidak dapat bertahan lama. Prinsip kejujuran ini bisa diterapkan melalui banyak kegiatan dalam berbisnis contohnya dalam menjelaskan produk kepada konsumen.
2. Otonomi
Prinsip otonomi ini berkaitan erat dengan kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan serta tindakan yang semestinya. Seorang pengusaha harus memiliki sikap yang tegas dalam membuat semua keputusan dengan kesadaran yang penuh sesuai dengan kewajibannya. Tentunya Prinsip otonomi tersebut pastinya tidak boleh bertentangan dengan nilai moral dan norma yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat.
3. Integritas Moral
Prinsip integritas moral ini harus diterapkan kepada semua pihak internal perusahaan agar nama baik perusahaan bisa terjaga. Integritas yang tinggi membuat kepercayaan masyarakat akan bertambah namun, jika ada pihak dari perusahaan yang melakukan hal yang bertentangan dengan moral maka semua bagian dalam perusahaan akan terkena dampaknya.
4. Prinsip Loyalitas
Prinsip loyalitas atau kesetiaan berkaitan dengan proses bisnis yang dilakukan oleh pihak yang berkontribusi dalam berjalannya bisnis. Prinsip kesetiaan dapat diterapkan dengan cara kerja dan keseriusan dalam menjalankan bisnis berdasarkan visi dan misi perusahaan.
5. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan ini berhubungan dengan hak bahwa semua orang diperlakukan sama dengan yang lainnya. Perusahaan tidak boleh bersifat diskriminatif terhadap pihak-pihak yang berkontribusi serta terlibat dalam aktivitas usahanya.
Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis yang berfungsi membentuk nilai, norma, dan perilaku semua pihak internal perusahaan dalam rangka membangun hubungan yang adil dan sehat, baik antar karyawan maupun dengan pelanggan. Dalam praktiknya, etika berbisnis dapat saling menguntungkan dalam proses bisnis. Terutama bagi perusahaan yang menjaga hubungan baik dalam jangka panjang dengan konsumen.