Waspadai Fraud Triangle dalam Berbisnis
Indonesia - Fraud triangle sudah menjadi istilah yang umum kita dengar dalam dunia bisnis. Fraud triangle merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan tiga kondisi yang menjadi penyebab kecurangan dalam bisnis.
Kata “fraud” itu sendiri didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk menguntungkan diri atau kelompok dengan cara melanggar peraturan atau hukum. Kemudian, elemen yang mendorong terjadinya fraud ini disebut dengan fraud triangle. Elemen tersebut adalah pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), dan rationalization (pembenaran).
Tahapan Terjadinya Fraud Triangle
Seorang pekerja dalam perusahaan tidak akan langsung bertindak curang tanpa sebab. Berdasarkan teori fraud triangle, terdapat tahapan terjadinya kecurangan dalam berbisnis, yaitu:
-
Pressure atau Tekanan
Tahapan pertama yang mempengaruhi terjadinya kecurangan adalah tekanan. Tekanan ini berhubungan dengan niat seseorang dalam melakukan kecurangan. Setiap pelaku kecurangan umumnya memiliki motivasi atau niat yang kuat, sehingga memutuskan melakukan kecurangan, contohnya seperti terjerat hutang, masalah keluarga, memenuhi keinginan gaya hidup yang tinggi, dan masih banyak lagi.
-
Opportunity atau Kesempatan
Tahapan kedua adalah adanya kesempatan. Seorang pegawai yang memiliki tekanan besar untuk berbuat curang tentu akan melakukannya ketika ia melihat adanya kesempatan atau celah untuk berbuat curang. Kesempatan untuk berbuat curang akan terjadi, jika:
- Standar Opersional Prosedur (SOP) yang tidak berjalan dengan baik
- Pekerjaan ganda yang ditangani oleh satu karyawan, contohnya seorang staf menangani kasir, laporan akuntansi, serta pembelian sekaligus
- Kontrol dari perusahaan yang lemah
- Lingkungan kerja yang tidak kondusif
Pihak perusahaan harus bisa mengambil langkah preventif dalam menangani kelemahan dalam sistem yang berjalan di perusahaan, seperti melakukan audit atau memperketat aturan yang ada. Dengan tidak adanya kelemahan sistem dalam perusahaan, kemungkinan terjadinya kecurangan akan lebih keci.
-
Rationalization atau Pembenaran
Saat tindakan kecurangan terungkap, pelaku kecurangan akan berusaha membenarkan kecurangan yang telah ia berbuat. Tentunya, tujuannya agar tindakan yang dilakukan terkesan merupakan tindakan yang wajar terjadi.
Jenis Fraud Triangle dalam Keuangan Bisnis
Pihak pemilik usaha harus mempercayai para pegawai dalam pekerjaannya. DI sisi lain, fraud triangle menjadi perhatian khusus. Karyawan bisa saja melakukan kecurangan kapan saja dan siapa saja, bahkan karyawan yang terpercaya. Berikut beberapa objek kecurangan dari fraud triangle:
- Pencurian data keuangan internal perusahaan
- Mark up biaya reimbursement dan biaya proyek.
- Penyalahgunaan biaya tagihan perusahaan, seperti biaya pajak
- Penggelapan gaji karyawan
- Penyalahgunaan sumber daya perusahaan untuk kepentingan pribadi
- Pencurian laporan keuangan
- Manipulasi laporan keuangan
Tidak menutup kemungkinan semua perusahaan bisa terjadi kecurangan. Pihak perusahaan tidak boleh lengah dalam menangani kemungkinan terjadinya fraud triangle. Perusahaan harus meningkatkan pengawasan dan keamanan dalam lingkungan kerja agar kemungkinan terjadinya kecurangan bisa diperkecil.